AI-Driven Smart HVAC & Building Automation in Asia: A Revolution in Energy Efficiency and ComfortInsinyur, Universitas Kristen Petra
DOI:
https://doi.org/10.9744/jdip.3.2.32-39Keywords:
HVAC berbasis AI, bangunan cerdas, Internet of Things (IoT), efisiensi energi, kenyamanan termalAbstract
Sistem Heating, Ventilation, and Air Conditioning (HVAC) berperan penting dalam menjaga kenyamanan termal dan
kualitas udara dalam ruangan, terutama di kota-kota Asia yang tumbuh pesat. Namun, sistem HVAC konvensional yang berjalan
berdasarkan jadwal tetap sering kali menyebabkan pemborosan energi yang tinggi, khususnya di wilayah tropis dan berpenduduk
padat. Penelitian ini menyajikan studi simulasi sistem HVAC berbasis kecerdasan buatan (AI) yang terintegrasi dengan sensor
Internet of Things (IoT) dan Building Automation System (BAS), untuk menghadirkan kontrol adaptif berdasarkan data lingkungan
real-time. Algoritma machine learning seperti regresi linier, decision tree, dan artificial neural networks digunakan untuk
memprediksi kebutuhan pendinginan dengan mempertimbangkan suhu, tingkat okupansi, dan kelembapan.
Simulasi dilakukan di lima negara—Indonesia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong—dengan membandingkan
sistem HVAC konvensional dan sistem HVAC berbasis AI. Hasilnya menunjukkan penghematan energi sebesar 28–30%, di mana
konsumsi energi bulanan di Indonesia turun dari rata-rata 12.500 kWh menjadi 9.000 kWh, dan di Singapura dari 11.200 kWh
menjadi 7.800 kWh. Emisi CO2 berkurang sebesar 1,4 hingga 1,6 ton per bulan, dan biaya operasional turun antara 20–30%.
Indeks kenyamanan termal meningkat dari 0,71 menjadi 0,85 di Indonesia, dan mencapai nilai lebih dari 0,90 di Jepang dan
Singapura. Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem HVAC berbasis AI dapat meningkatkan efisiensi energi secara signifikan,
mengurangi dampak lingkungan, dan menjaga kenyamanan termal secara konsisten di berbagai kondisi iklim dan infrastruktur
perkotaan di Asia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


